Pembacaan Alkitab: Efesus 6:10-20

Jemaat yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus.

Pandemi di seluruh dunia ini menghantar atau membawa pada perasaan takut, perubahan yang sangat tiba-tiba, ketidakpastian dan ketidakpercayaan. Apakah  pengaruh situasi ini terhadap kondisi psikologis dan iman percaya kita sebagai orang Kristen?  Kita tidak dapat berbuat apa-apa dan itu membuat kita merasa tidak berdaya, justru karena korona begitu menguasai kehidupan kita. Dan pertanyaannya adalah bagaimana saudara bisa mencegah agar situasi korona ini tidak menekan dan melumpuhkan saudara? Bagaimana saya bisa mencegah agar hal ini tidak menekan dan melumpuhkan saya?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita telah membaca dan mendengar firman Tuhan dari Efezus 6:10-20. Paulus menguatkan jemaat di Efesus dengan mengatakan: “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Ini juga tema kita hari ini: "Berdirilah dalam kekuatan Allah, hiduplah oleh Roh”. Apa itu kekuatan kuasa Allah? Menarik bahwa ada tiga kata kuat, kekuatan dan kuasa yang dipakai. Sepertinya satu kali saja tidak cukup. Kekuatan kuasa ini adalah kekuatan yang dengannya Allah membangkitkan Anak-Nya Yesus Kristus dari kematian. Kekuatan kuasa-Nya meminta kita harus membuka mata kita terhadap segala situasi yang ada di sekitar kita. Kekuatan yang mengangkat kita dan memberi kita keberanian di masa-masa corona ini. Untuk kuat di dalam Tuhan, saudara harus melakukan sesuatu.

Paulus katakan Kenakanlah perlengkapan senjata Allah(ayat 11).

Ini adalah perlengkapan senjata Allah yang lengkap untuk bertahan terhadap tipu muslihat iblis. Dalam ayat 11 tidak tertulis, silahkan saudaramemakai perlengkapan senjataini. Tidak. Kenakanlah seluruh, tidak satu-satu, atau setengah tetapi seluruhnya, semuanya, lengkap.  Ini adalah suatu perintah. Allah tahu bahwa kita lemah dan rentan. Ia tahu apa yang kita butuhkan dalam pertempuran kita dan khususnya pertempuran dalam pikiran kita dimasa-masa corona ini. Bagaimana perlengkapan senjata Allah itu dapat membantu kita?

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Ada enam perlengkapan senjata Allah. Marilah kita melihatnya satu per satu.

1. Ikat pinggang kebenaran / Gordel van waarheid (Foto)

Ikat pinggang/sabuk adalah bagian utama dalam perlengkapan senjata Allah. Pada zaman kuno, para prajurit mengenakan pakaian panjang, dan mereka menggunakan ikat pinggang untuk mengikat baju panjang itu sehingga mereka dapat berlari dengan cepat dan tidak tersandung. Karena itu sabuk/ikat pinggang itu diperlukan untuk bebas  bergerak. Jadi seorang Kristen harus mengikat dirinya dengan kebenaran. Paulus berpikir tentang kebenaran dalam pengertian umum: tulus, jujur dan autentik.

Mengapa pertama-tama kebenaran? Karena strategi utama iblis didasarkan pada kebohongan dan penipuan. Karena itu seorang Kristen harus dapat dipercaya. Paulus juga memikirkan lebih dalam tentang kebenaran Injil. Mengenakan sabuk/ikat pinggang  kebenaran berarti bahwa orang percaya menjadikan kebenaran yang diungkapkan sebagai bagian dari dirinya dan membiarkan pikiran dan hatinya diperbarui oleh kebenaran itu.

Itu ada hubungannya dengan hal-hal yang sangat praktis. Suami isteri , orang tua dan anak jujur, terbuka satu sama lain. Bagaimana saudara berbicara tentang seorang dosen atau seorang tema di rumah?  Bagaimana saudara terbuka dalam doa dihadapan Allah.

2. Baju zirah keadilan / Het borstharnas van de gerechtigheid (foto)

Senjata yang kedua untuk melawan setan adalah mengenakan baju zirah  dan melindungi organ-organ tubuh yang vital, antara lain hati. Setan mengarahkan panahnya juga ke dalam hati yaitu panah tuduhan: Orang kristen yang baikkah kamu? Coba perhatian apa yang kamu lakukan? Atau: kamu tahu, semua hal sulit yang terjadi dalam hidupmu, itu pasti hukuman dari Allah. Karena kamu berbuat dosa. Kamu  tidak setia dalam membaca Alkitab dan berdoa. Kamu seharusnya tidak berpikir bahwa Alah mencintamu karena hatimu tidak murni.

Dalam pertempuran melawan kuasa-kuasa yang tidak kelihatan, maka kita rentan dalam pikiran, motivasi dan emosi kita. Itu sebabnya kita membutuhkan perlindungan supaya kita tidak jadi bingung.

Paulus berpikir tentang keadilan yang diperoleh Kristus melalui penderitaan dan kematiannya. Keadilan ini berarti bahwa hutang mereka yang percaya kepada Yesus telah diunasi dan dibatalkan. Kita boleh hidup dalam anugerah karena pembenaran oleh darah-nya  dan kristus adalah identitas kita. Siapa yang dibenarkan tidak hanya mendapat perlindungan yang besar dalam pertempuran/perlawanan, tetapi juga memikul tanggung jawab besar.

3. Kaki yang rela memberitakan injil damai sejahtera  (foto)

Orang Kristen juga harus mempunyai alas kaki/sendal yang kuat. Kita harus tegap/tegak berdiri dalam posisi kita dan tidak mudah jatuh jika didorong atau menjadi lemah karena berbagai macam pendapat dari orang lain.

Kaki/sendal  ini berhubungan dengan "kesediaan memberitakan Injil damai sejahtera”. Kata Yunani ‘hetoimasia’ berarti "kesiapan". Kita sebagai orang percaya harus bersedia, siap untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai di rumah, di sekolah, gereja, lingkungan dan tempat pekerjaan.

Apakah itu hal yang mudah? Tentu saja tidak! Terlepas dari apa yang Anda rasakan, sandal Anda tetap mengenakan. Itu adalah senjata. Itu akan membuat Anda terus tegak berdiri/kuat. Pada saat yang sama kita harus memelihara dan membawa Injil dalam kehidupan kita sehari-hari, agar kita hidup dari Injil.

4. Perisai iman (foto)

Perisai seorang Kristen adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, keyakinan akan iman. Bahwa Dia menjaga hidupmu. Bahwa Dia berdiri di ambang pintu hatimu untuk menangkap anak panah api terberat / yang membakar sekalipun. Panah yang terbakar seperti itu menyebabkan luka padi daging dan luka bakar (lihat gambar berikut).

Setan mengarahkan panahnya pada bagian luar seseorang tetapi juga dapat menyentuh hati dan pikirannya. Mungkin kita dapat memikirkan sesuatu seperti luka lama. hal yang telah terjadi di masa lalu, sering ketika berhadapan dengan orang itu; sesuatu yang buruk yang dikatakan kepada saudara atau tentang saudara, pertengkaran atau masalah dalam keluarga atau dengan anak-anak saudara, sesuatu yang belum pernah diselesaikan / dibicarakan dengan baik. Ketika saudara melihat orang tersebut atau ketika saudara diingatkan akan hal itu, iblis menabur garam dalam luka lama itu. Kemudian saudara merasakan sakit hati, kemarahan atau kesedihan lagi.

Apa yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen? Apakah Anda akan menyerang  balik dengan panah api kemarahan dan celaan yang membakar? Paulus berkata ambil perisai iman. Tetapi bagaimana Anda melakukannya? Bagaimana caranya?

Dengan mengangkat perisai iman, kita berkata kepada Tuhan, "Engkau adalah Perisaiku, kepada-Mu aku percaya." Dan jika ada hubungan lama atau belum terjadi pendamaian / rekonsiliasi, berdoalah kepada Allah untuk kekuatan bagi proses pendamain. Mulailah memaafkan orang itu. Itu membuat kita lepas/terpisah dari orang yang menyakiti kita. Pikirkan tentang Tuhan Yesus, yang mempersiapkan pendamaian  untuk kita dan tidak menunggu sampai kita siap. Siapa yang melatih imannya tidak memberikan kesempatan untuk panah api.

5. Ketopong keselamatan (foto)

Saudara-saudari,

Helm adalah bagian penting dari perlengkapan senjata untuk seorang tentara/prajurit. Sebaik apapun perlindungan tubuh seseorang, jika kepala dibiarkan terbuka, peluang untuk bertahan hidup sangat kecil. Dalam 1 Tes.5: 8 kita membaca bahwa helm adalah "harapan keselamatan" dan juga mahkota baju zirah. Mengapa ini penting?

Karena helm melindungi kepala tentara. Kepala adalah pusat komando tubuh. Ini adalah tempat pemikiran dan pikiran kita. Serangan iblis juga fokus pada tempat itu. Dan dia tahu kita rentan dalam pikiran kita. Itulah sebabnya setan menabur keraguan. Dia juga mendorong orang-orang Kristen untuk menyerah. Kita juga melihatnya. Kita  menyadari keraguan itu. Apa gunanya pertempuran ini? Mengapa kamu berdoa, itu tidak membantu. Kamu tidak dapat melakukan tugas berat ini. Kamu selalu melarikan diri dari masalahmu. Itulah pikiran-pikiran yang menjatuhkan kita.

Karena itu, ada ketopong/helm keselamatan sebagai senjata kelima. Senjata yang kuat dalam pertempuran dan meyakinkan kita bahwa kemenangan diraih oleh Yesus (Ef 2: 5-10). Kemenangan ini pasti karena mereka beakar dalam karya Yesus yang telah digenapi. Tidak ada yang bisa menghancurkan fondasi itu lagi.

6. Pedang Roh, firman Allah (foto)

Pedang yang digunakan Roh Kudus adalah Firman Tuhan. Sama seperti Yesus menggunakan Kitab Suci untuk membela diri terhadap serangan Setan, demikian juga kita sebagai orang percaya harus melawan iblis dengan Firman Tuhan. Kita dapat membela diri dengan menerima dan menjalankan firman Tuhan itu. Untuk alasan itu Paulus tidak menggunakan logos di sini tetapi rhema, "kata yang diucapkan". Kata yang keluar dari mulut Allah diucapkan oleh orang-orang percaya.

Misalnya, itu tidak pernah menjadi sesuatu: pikiran yang dapat muncul dalam situasi sulit dalam hidup kita, di rumah bersama anak-anak, dalam pekerjaan dengan rekan kerja, dalam kaitannya dengan orang lain. Itulah yang dikatakan Firman: "Bagi manusia itu tidak mungkin, tetapi tidak dengan Allah, karena dengan Allah segala sesuatu mungkin terjadi" (Markus 10:27). Jika kita murung dan kesepian, maka Roh mengingatkan kita akan firman Kristus: "Dan lihatlah, Aku menyertai kamu sepanjang hari, sampai akhir dunia ini" (Mat. 28:20).

Mengambil pedang berarti tidak membiarkan Alkitab ditutup. Tetapi saudara membaca dan mempelajarinya. Adalah baik untuk membiasakan diri dengan Alkitab dengan membiarkan firman itu masuk ke dalam hati saudara dan menghafal ayat-ayat. Ketika sesuatu terjadi, Roh akan mengingatkan saudara akan kata-kata dalam Alkitab.  Ketika saudara berbicara kepada seseorang yang sedang susah, bisa saja kata-kata dari Alkitab yang muncul dalam benak saudara untuk menghibur orang lain. Roh menmurnikan motif hati kita dan membuat kita dapat membedakan apa yang datang dari Allah dan apa panah dari si jahat.

Jemaat yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus,

Ini adalah 7 perlengkapan senjata Allah dari kerkenraad regio Tilburg. Ini adalah sikap bagaimana saudara harus siap untuk menghadapi serangan-serangan tajam dari si iblis.Renungen ini belum selesai dan kita akan membicarakannya pedang yang ke-tujuh dua minggu depan.

Dalam masa corona ini marilah kita kembali mengenakan perlengkapan senjata untuk kuat melawan tipu muslihat iblis, supaya tetap berdiri di hari-hari jahat, dan berdiri tegap (ayat 11, 13, dan 14) dan kuat dalam kekuatan kuasa-Nya.  

Amin.

 

Pertanyaan mendalam:

  1. Amatilah berbagai unsur dalam perlengkapan senjata Allah: mana yang menurut Anda sangat sulit?
  2. Dapatkah Anda memberi contoh dari kehidupan Anda sendiri di mana Anda menggunakan perisai iman?
  3. Dapatkah Anda memberikan beberapa contoh Alkitab tentang penggunaan pedang Roh?