Kisah Para Rasul 1:1-11

Jemaat yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, saudara-saudari, pemuda-pemudi,

Sebagai gereja dan orang percaya, kita ada dalam perjalanan antara Paskah dan Pentakosta. Dan dalam minggu-minggu sesudah Paskah kita telah mendengar Firman Allah melalui ibadah online tentang penampakkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Lukas juga meringkasnya dalam bacaan kita hari ini dari Kisah para Rasul 1:1-11 bahwa  Tuhan Yesus, setelah kebangkitan-Nya, berulang kali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya selama empat puluh hari. Di  dalam  semua  kehadiran  dan  penampakan-Nya,  Tuhan  Yesus  ingin  meyakinkan  para  murid  dan  juga kita  semua yang hidup dalam situasi crisis Covid-19 ini bahwa  Ia  adalah  Tuhan  yang bangkit  dan  yang hidup. Ia  akan  selalu  menyertai,  menolong  dan  memberi damai sejahtera bagi kita yang percaya kepada-Nya.

Kita membaca dan mendengar juga bahwa dalam kehadiran-Nya selama empat puluh hari Ia berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Alkitab dalam Bahasa Sehari-hari menterjemahkannya dengan ‘dunia baru Allah’.

Apakah dunia baru Allah atau Kerajaan Allah itu? Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga, adalah kerajaan yang tidak terikat pada wilayah atau tempat seperti kerajaan duniawi tetapi sesuatu yang dinamis yang menyatakan pemerintahan Allah yang memerintah sebagai Raja. Kekuasaan Allah yang tidak terbatasi oleh apapun.

Kerajaan Allah ini adalah misi Allah bagi dunia ciptaan-Nya yang telah dimulai sejak dunia diciptakan, tetapi manusia tidak hidup sesuai kehendak Allah dan jatuh ke dalam dosa. Kemudian Allah Kembali memulai karya penebusan-Nya yang baru dengan memanggil Abraham dan keturunannya sampai kepada Daud dan Perjanjian Baru.

Allah memberikan Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk mengubah jalannya sejarah manusia kepada arah yang lain. Yesus membawa suatu kehidupan baru dan semua umat Allah serta seluruh dunia, kita semua diundang untuk menanggapi kesakisan tersebut dengan meninggalkan kehidupan yang lama dan menempuh kehidupan yang baru. Kehidupan yang baru itu diperintah  atau dirajai oleh Tuhan. Itulah tema central karya penyelamatan Kristus.

Yohanes mencatat dalam Yohanes 19:19 bahwa Pilatus menyuruh memasang tulisan INRI yang dipasang pada salib Yesus.

INRI: Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum: Iesus Nazarenus Rex Jodeorum (Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi).

 

Pilatus mungkin mengejek Yesus dengan hal ini, tetapi dia tidak menyadari bahwa dia adalah seorang nabi. Bahwa dia memiliki kebenaran Injil yang diproklamirkan. Kita harus mengatakannya dengan cara lain: secara mendalam Allah Bapa yang menempatkan tulisan ini di atas salib.

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, saudara-saudari, pemuda-pemudi,

Lukas mengatakan bahwa Yesus membawa murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Ketika Dia ada di sana bersama para murid, mereka bertanya kepada-Nya apakah Tuhan Allah akan memulihkan kerajaan bagi Israel. Mereka merasakan bahwa sesuatu yang istimewa akan terjadi. Apakah ini saat ketika Yesus secara resmi akan menerima jabatan raja di Yerusalem. Apakah mereka akan menyaksikan pelantikan-Nya sebagai raja Israel?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang umum bagi orang Yahudi sejak jaman Perjanjian Lama, dimana raja Daud diperkirakan akan memulihkan kerajaan Israel. Yesus menjawab mereka, itu bukan urusan kalian. Tentang masa dan waktu, itu adalah urusan Bapa di sorga.

Tetapi murid-murid akan menerima kuasa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka. Yang harus mereka lakukan adalah menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Ini Adalah suatu janji dan Injil Matius mencatat bahwa ini adalah suatu perintah, Matius 28:19-20.

Christ Wright dalam bukunya yang berjudul, “The Mission of God”, berkata, “Yang terjadi bukanlah Allah memiliki sebuah misi bagi gereja-Nya di dunia, tetapi bahwa Allah punya sebuah gereja bagi misi-Nya di dalam dunia. Misi tak diciptakan bagi gereja; gerejalah yang diciptakan bagi misi – yaitu misi milik Allah”. Saudara pasti mendengar tema ini dalam ibadah online berikutnya.

Berarti gereja harus memberitakan Injil tentang Kristus bahwa Yesus adalah Tuhan dan menyerukan kepada banyak orang untuk menerima Dia sebagai Raja dalam hidup mereka. Sehingga mereka siap untuk saat ketika Yesus diakui di seluruh dunia sebagai Yesus ketika Dia datang sebagai Hakim. Dan ketika Yesus telah memberi mereka tugas ini, Dia diambil dari mereka dalam awan sebagai tanda kehadiran Allah.

Jemaat kekasih Tuhan,

Tugas dan tanggung jawab Yesus di dunia ini telah selesai dan Ia ditinggikan dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa di sorga. Segala kuasa diberikan kepada-Nya dan Ia memerintah dunia dan manusia dari sorga. Ia adalah Raja di atas segela raja dan Tuhan di atas segala tuan, seperti yang dikatakan dalam Mazmur 47:6-8.

Paskah menunjukkan kepada kita makam kosong, kenaikan takhta yang penuh!. Jadi “Tidak Ada Raja tanpa Kenaikan dan tidak ada Kerajaan, ”.

Paskah memperlihatkan kepada kita kubur kosong,

Kenaikan berarti takhta kerajaan ditempati.

Apa artinya bagi kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan Raja kita?

Karena Covid-19, maka Kenaikan Yesus ke sorga tahun 2020 memiliki  arti yang berbeda bagi gereja dan dunia. Kita hidup di zaman yang belum pernah terjadi sebelumnya: mikrovirus mencengkeram seluruh dunia. Hidup kita telah berubah secara radikal.

Ini adalah momen ancaman dan peluang, bencana besar dan terobosan Kerajaan Allah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bagaimana kita dapat menanggapi hal ini dari perspektif Kerajaan Allah sedemikian rupa sehingga ia menyentuh dan memperbarui kehidupan?

"Corona" berarti mahkota tapi Corona bukan raja! Yesus Kembali ke sorga dan dari sana Ia memerintah bumi. Dengan kata lain, sejak saat itu Ia memerintah jalannya sejarah dengan penuh kasih dan lembut.

Yesus menang dalam kematian dan kebangkitannya. Dia memerintah semua kekuatan jahat, setiap pandemi dan setiap bencana. Dari rasa belas kasih yang rendah hati, karena Dia telah menderita - dan menderita - bersama semua orang yang menderita. Kerajaan-Nya adalah Kerajaan anugerah dan kasih, dan itu memberikan cahaya dan kehidupan bagi setiap orang yang berbalik kepada-Nya. Itu adalah kabar baik yang ingin kita hidupkan dan nyatakan: Yesus adalah Raja yang merupakan harapan bagi dunia. Dia adalah Raja yang membawa kehidupan dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10).

Pesan dari seluruh Alkitab sederhana: Tuhan adalah Raja. Tuhan akan menjadi Raja. Tuhan mengatur semua realitas, termasuk kehidupan kita. Tapi apa artinya ini bagi kehidupan pribadi kita?

Ya saudara-saudari,

Apakah artinya Yesus menjadi Raja dan Tuhan dalam kehidupan kita? Saya kira ini bukan hanya kesadaran sesaat waktu mendengar Firman Tuhan yang penting tetapi pemahaman seutuhnya bahwa Yesus memerintah dan menguasai seluruh hidup saudara dan saya dari hari ke hari. Dan itu bukan sesuatu yang membuat kita merasa nyaman. Paling tidak saya tidak merasa nyaman dengan hal ini.

Kadang-kadang saya tidak mau diperintah, diatur, digurui, karena merasa bahwa apa yang saya pikirkan adalah sesuatu yang benar.

Sampai pada saat saya diperhadapkan dengan situasi bahwa apa yang kami sebagai keluarga harapkan tidak menjadi kenyataan. Satu pergumulan yang saya tidak harapkan dialami oleh seorangpun. Dan disana…disana saya sadar bahwa Tuhan mempunyai kuasa atas diri dan kehidupan saya pribadi, dalam keluarga dan juga sebagai hamba Tuhan. 

Pemahaman ini akhirnya membuat saya lebih menerima kenyataan hidup dan belajar menerima bahwa Allah yang memerintah kehidupan saya dan bukan saya lagi yang berkuasa atas kehidupan saya. Kontrol kehidupan dikembalikan kepada Allah Raja Kehidupan. Dan akhirnya ada ketenangan batin dan jiwa dan percaya bahwa Allah tahu yang terbaik buat saya.

Sebagai manusia siapapun dia, pendeta, penatua, aktivis, atau sebagai suami, isteri, anak di rumah atau juga di tempat pekerjaan, seringkali kita juga memiliki kerajaan kecil keakuan kita sendiri, kerajaan jabatan, yang seringkali datang dari kesombongan.  Kita harus belajar  mati setiap hari terhadap tarikan-tarikan jabatan dan status, martabat dari kerajaan kecil kita  sendiri.  

Supaya kita belajar berdoa seperti satu tulisan dari A.W.Tozer dalam bukunya ‘Discipleship’/Kemuridan. Ia menulis tentang ‘Kerajaanku pergilah, Kerajan-Mu datanglah’. Ia mengatakan bahwa Kerajaan Tuhan itu tidak akan datang jika kerajaan keakuanku itu tidak disingkirkan. Kerajaan Allah tentu saja tidak pernah bisa terealisasi dalam hidup kita jika kerajaan keakuan kita belum disingkirkan. Baru Ketika ‘aku’ mengundurkan diri, Ketika aku tidak lagi menjadi raja di wilayah kekuasaanku, dalam hidupku, maka Yesus Kristus menjadi Raja dalam hidupku sampai selama-lamanya.

Merayakan Kenaikan Yesus berarti menerima Yesus sebagai Tuhan dan Raja. Apakah saudara mau melepas kendali kehidupan dan membiarkan Allah yang mengendalikan hidup saudara?

Amin.

 

Untuk dipikirkan:

  1. Mengapa begitu sulit untuk melepaskan kendali kehidupan saudara?
  2. Menurut saudara apa yang akan terjadi jika saudara melakukannya?
  3. Apa yang dapat saudara lakukan untuk menjadikan Yesus sebagai Raja dan Tuhan dalam hidup saudara?
  4. Bagaimana dan dengan cara apa saudara dapat bersaksi tentang Yesus Kristus dalam masa krisis ini? Di mana saudara dapat memulainya?