Pembacaan Alkitab: 1 Tawarikh 29:18-19 dan Efesus 1:3-14

Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus,

Hari ini ada pujian syukur dan ada sukacita besar di sorga dan dibumi, karena di tengah situasi sulit ini tetap ada pesta iman bagi orang-orang percaya melalui pelayanan Sakramen Baptisan Kudus bagi ketiga anak, adik dan cucu kekasih, Bima, Sylvia dan Klayton. Walaupun kakek nenek, oma opa, oom dan tante, semua keluarga mereka jauh di Indonesia dan hanya mengikuti melalui livestream tetapi saya yakin itu tidak akan mengurangi rasa syukur dan sukacita mereka di sana dan orang baptis disini.

Pagi ini kita akan diam sejenak untuk merenungkan surat Paulus kepada jemaat di Efesus. Paulus mulai dengan satu nyanyian puji-pujian kepada Allah, siapa Allah dan apa yang telah Allah lakukan bagi kita semua melalui berkat rohani di dalam sorga. Berkat rohani ini berhubungan dengan kenyataan bahwa Allah dengan penuh kasih telah memilih kita untuk hidup kudus dan tulus dihadapan-Nya dan IA rindu memilih kita dari semula  untuk menjadi anak-anak-Nya di dalam Yesus Kristus agar kemuliaan kebesaran kasih karunia Allah  itu dipuji dan dimuliakan (ayat 4-6).

Ini adalah Kabar sukacita karena secara alami kita tidak mengambil bagian dan tidak dapat hidup bersama Allah. Kita tidak suci dan tulus seperti Allah, jadi kita tidak mempunyai hak untuk mengambil bagian di dalam Dia. Kita ada bersama-Nya karena kita diangkat anak/diadopsi untuk menjadi anak-Nya. Itu semata-mata karena Ia mengasihi kita.

Itu telah ditentukan bagi kita dari semula, bahkan sebelum dunia dijadikan. Jadi kalau kita menjadi anak-anak Allah hal ini tidak bergantung dari kita. Semua ini dimulai dari jawaban ‘Ya dari Allah’ kepada kita. Jawaban ‘Ya dari Allah’ lebih besar dari pada jawaban ‘Ya kita kepada Allah’.

Ini adalah alasan mengapa kita dapat membaptiskan anak-anak kita: pilihan kita kepada Allah dimulai dan berasal dari pilihan Allah bagi kita. IA yang memilih kita. Hal ini tidak berarti bahwa IA membuang orang lain atau Ia tidak ingin agar mereka memilih Dia. Disini maksudnya adalah tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari pilihan Allah  kepada kita. Kasih-Nya dan anugerah-Nya dianugerahkan kepada kita dalam Anak-Nya yang kekasih dan itu adalah awal dari segala sesuatu. Yesus Kristus sepenuhnya  merubah dunia ini dan inilah yang rasul Paulus katakan sebagai sebuah misteri yang besar.

Misteri itu adalah kematian Yesus di tiang kayu salib telah mengubah segala sesuatu. Melalui darah-Nya yang tercurah kita dilepaskan dan  dibebaskan dari perhambaan. Dosa-dosa kita dan anak-anak kita diampuni. Dalam kematian Yesus Allah mengaruniakan anugerah-Nya yang berlimpah kepada kita dan di dalam Yesus dimulai satu jaman  yang baru.

Yesus adalah yang tertinggi, IA ada di atas segala sesuatu di sorga dan dibumi. Ia ada di atas segala kuasa dan kekuatan jahat yang telah IA patahkan dan telah dibawa di tiang kayu salib.

Untuk melakukan kehendak-Nya di bumi ini dan Ia memberikan kita Roh Kudus sebagai meterai, sebagai panjaran/voorschoot, sebagai garansi yang akan kita peroleh seluruhnya nantinya.Roh Allah itu memampukan kita untuk hidup dalam misi ini.

Jemaat kekasih Tuhan Yesus Kristus,

Misi saudara sekalian sebagai bapak dan ibu, mama dan papa, ayah atau bunda dari seorang atau lebih putra atau putri, membawa banyak perubahan dalam hidup saudara. Saudara tentu sangat bahagia tetapi juga ada banyak tanggung jawab yang harus saudara pikul. Karena anak atau anak-anak saudara yang diterima dari Tuhan bergantung pada saudara. Bagaimana saudara mendidik anak-anak saudara di dalam Tuhan? Siapa yang membantu saudara dalam hal ini?

Saudara-saudara kekasih Kristus,

Tema ibadah saat ini adalah: Parents prayer for their children's future challenges / Doa orang tua untuk tantangan masa depan anak-anak mereka. Hari ini kita juga belajar dari raja Daud dalam 1 Tawarikh 29:10-19. Disini kita melihat bahwa doa itu bukan semata-mata memohon atau meminta sesuatu kepada Allah tetapi berkomunikasi dengan Allah untuk  memuji Dia, bersyukur kepada-Nya, mengintrospeksi diri di hadapan-Nya dan sesudah itu memohon atau meminta sesuatu kepada-Nya.

Pertama, Daud  memulai doanya dengan memuji Tuhan di hadapan segenap umat (ay. 10-12), sebab  Yahweh Elohim, Tuhan Allah, Dialah Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dialah yang empunya kuasa, kemuliaan dan kerajaan, kebesaran dan kejayaan. Singkatnya Daud memuji Tuhan sebab Dialah sumber segala kebaikan.

Kedua,  Daud bersyukur kepada Tuhan karena dia tahu siapa dirinya dan bangsanya sebagai orang asing serta betapa besar kasih karunia Tuhan yang telah mereka terima.  Hampir semua kita datang ke sini sebagai orang asing yang sekarang menerima begitu banyak berkat dari Tuhan.

Ketiga, Daud mengintrospeksi diri di hadapan Tuhan sebab ia menyadari bahwa Allah adalah penguji hati dan  bahwa Ia berkenan kepada keikhlasan.

Keempat, Setelah memuji Tuhan, bersyukur dan mengintrospeksi diri, barulah Daud menaikkan doa permohonan kepada Tuhan. Dia berdoa memohon Tuhan memelihara hatinya dan hati umat agar tetap tertuju kepada Allah dan mau memberi yang terbaik kepada-Nya dengan sukarela dan tulus ikhlas (ay. 18).

Daud juga berdoa syafaat bagi anaknya, Salomo (ay. 19). Ia berdoa agar Salomo diberikan hati yang tulus sehingga ia tetap berpegang kepada perintah dan ketetapan Tuhan serta melakukan segalanya sesuai dengan kehendak-Nya. Ia berdoa agar Salomo memuliakan Tuhan dan  mendirikan bait Allah yang telah dipersiapkannya.

Saudara-saudara,

Dalam mendidik dan membesarkan anak mengenal Tuhan dan berpegang pada perintahnya di jaman sekarang ini bukanlah hal yang mudah.  Semua orang tua dan juga orang tua baptis ini, tidak dapat melakukannya sendiri. Saudara semua membutuhkan Tuhan setiap jam dalam hidup.

Orang tua baptis telah mengungkapkan doa dan harapan mereka melalui pujian sesudah baptisan, agar anak-anak mengasihi Tuhan dan sesama dan berpegang pada Firman-Nya. Doa adalah satu-satunya yang dapat dilakukan disamping menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dan mendidik mereka dengan penuh kesabaran dan hikmat yang dari Tuhan.

Kembali kepada Efesus 1:3-14, bagaimana jaminan keselamatan yang tersedia di sorga melalui baptisan ini dapat di amini oleh anak-anak dalam perjalanan hidup mereka?

Kita melihat bahwa nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat semakin berlawanan dengan ajaran Tuhan. Kejahatan kelihatannya mempengaruhi seluruh segi kehidupan, dari buku dan musik, komputer dan permainan/games sampai pada penggunaan bahasa setiap hari. Tetapi kita tidak perlu merasa terbeban. Tuhan akan memimpin kita untuk mengetahui bagaimana kit ahrus mengajar, melindungi dan menguatkan anak-anak kita dalam klimat budaya multicultural sekarang ini.

Saya pernah baca seseorang berkata: ‘Jika saudara berjuang untuk mengasihi Allah dan melakukan perintah Injil. Jika saudara melakukan yang terbaik untuk menjadi orang tua yang baik, berarti saudara telah melakukan semuanya yang harus dilakukan dan semua yang telah Allah minta dari saudara’. Untuk melakukan yang terbaik kita membutuhkan pertolongan Tuhan dan sekaranglah waktunya dimana orang tua harus percaya kepada Allah.

Cobalah untuk mendengar apa yang disampaikan oleh anak-anak dan bantulah mereka untuk belajar tentang Injil, menginspirasi mereka untuk hidup bersama Allah. Orang tua mewakilkan Allah dalam pelayanan untuk anak-anak yang IA percayakan bagi saudara sekalian. Biarlah pengaruh keilahian-Nya hadir dalam hati saudara pada saat saudara mengajar dan menguatkan anak-anak saudara.

Jadilah contoh dalam hidup sesuai Injil. Bersama membaca Alkitab, bersama berdoa, Bersama mendengar lagu rohani dan berbicara tentang Allah mempunyai peranan besar bagi anak-anak apabila mereka dewasa dan kuatir atau mengalami masalah dalam hidup mereka. Juga pada saat situasi dalam keluarga tidak ideal, saudara dapat tetap membimbing anak-anak saudara. Janganlah patah semangat. Juga karena mereka telah dimeteraikan oleh Baptisan Kudus untuk memuliakan Allah.

Hari ini kita dapat mulai menjadi sumber pengajaran Injil bagi anak-anak kita, apapun yang diberitakan oleh dunia di sekitar kita. Marilah kita berdoa bagi mereka dalam tantangan masa sekarang ini dan akan datang tetapi juga berdoa untuk diri kita sendiri seperti raja Daud daalm keyakinan dan percaya bahwa dalam jaman apapun mereka lahir, Tuhan memeteraikan hidup mereka dan kita dengan Baptisan Kudus dan kita merasa aman pada-Nya. Yakinlah bahwa Yesus mempunyai kuasa di sorga dan dibumi.

Amin.