Pambacaan Alkitab: Mazmur 91:1-16.
 
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus,
Mazmur 91 menempati peringkat pertama dalam peringkat Mazmur 10 besar semenjak wabah Corona terjadi di Belanda pada awal bulan Maret 2020 yang lalu. Mazmur ini dibagikan melalui jaringan sosial dan Whatsapp, dan mungkin saudara sendiri juga sudah membacanya. Mazmur ini juga tertera pada kartu-kartu duka cita, karena orang yang meninggal aman bersama Allah.
 
Dari bukti penggalian kuburan orang Yahudi menunjukan bahwa orang-orang Yahudi terkadang memakai kata-kata Mazmur 91 sebagai maskot melawan kekuatan jahat. Saudara dapat menafsirkan ini secara negatif sebagai magic, tetapi juga dapat diihat secara positif, Firman Allah sebagai pegangan yang nyata, yang memberi kekuatan untuk hidup di tengah bahaya yang mematikan.
 
GKIN juga menjadikan beberapa ayat dari Mazmur ini sebagai pedoman dalam masa krisis ini, kita dapat percaya bahwa apapun yang terjadi, kita aman bersama Allah. Dan itulah yang kita butuhkan. Karena Mazmur menyebutkan bahaya yang ada - pandemi yang merajalela - dan pesannya jelas: saudara dapat berlindung pada Allah, Yang Mahatinggi.
 
Jemaat terkasih dalam Yesus Kristus,
Pada awal bulan Oktober ini kita ingin mengkaji dan merenungkan Mazmur 91 dengan tujuan untuk memiliki sikap percaya yang benar kepada Allah di tengah-tengah masa krisis dan bahaya besar. Karena Allah  ingin anak-anak-Nya yang telah dilahirkan kembali berlindung hanya pada-Nya, meskipun kita hidup di dunia yang sangat tidak aman.
 
Mazmur ini ingin mengajarkan kita bahwa pemeliharaan Allah tidak dengan sendirinya akan menyelamatkan kita dari saat-saat krisis dan bahaya besar, tetapi pemeliharaan Allah akan membawa kita melalui saat-saat krisis dan bahaya besar; baik perlindungan Allah bagi kita di bumi ini, maupun ketika Allah membawa kita kembali ke rumah yang kekal. 
 
Saudara-saudari,
Mungkin saudara bertanya mengapa saya menterjemahkan thema khotbah hari ini ‘Gods voorzienigheid’ dengan pemeliharaan Allah, sementara terjemahan harafiahnya adalah ‘Allah menyediakan’, dari  kata Latin ‘providentia’. 
 
Saudara-saudari,
‘Providentia’ berasal dari kata kerja pro-videre, yang berarti "memandang ke depan, melihat terlebih dahulu terjadinya sesuatu, dan sebab itu juga terlebih dahulu mengambil tindakan dan menyediakan sesuatu”. Allah melihat ke depan bagaimana hidup saudara dan saya dan bagaimana akhir hidup kita. Ia menyediakan kebutuhan hidup kita artinya Ia memelihara kita. 
 
Dari arti kata ini, maka kata providentia tidak dapat diterjemahkan dengan satu kata dalam bahasa Indonesia. Karena itu diterjemahkan  dengan pemeliharaan Allah.
 
Kita tidak akan membicarakan pertanyaan-pertanyaan seperti: Kalau segala sesuatu telah ditentukan terlebih dahulu oleh Allah, apa yang dapat manusia lakukan?. Itu sudah nasib, apa lagi yang dapat aku lakukan? Hal ini bisa dibicarakan selanjutnya dalam Penelaahan Alkitab dan kita focus hari ini pada Mazmur 91.
 
Pemazmur dalam bacaan kita memberikan penjelasan siapakah Allah itu. Ia adalah Allah yang Mahatinggi, yang Mahakuasa. Pemazmur tidak memulai dengan perlindungan kita dari bahaya atau penyelamatan dari bahaya. Tidak, itu dimulai dengan Allah sendiri, dengan siapa Dia dan apa yang Dia mampu lakukan. Dengan kata lain, Pemazmur memulai dengan, "Jangan lupa siapa Allah dan Tuhanmu!". Yesus sendiri melakukan itu misalnya dalam doa "Bapa Kami".  Ia memulai dari Allah!.
 
Tuhan itu Mahatinggi, Dia Mahakuasa, Dia adalah TUHAN dan Allahku. Dengan ini pemazmur ingin meyakinkan kita bahwa Allah ini adalah tempat persembunyian kita, tempat perlindungan dan benteng kita.
 
Kapanpun kita melihat kepada Allah, sifat-sifat Allah, keberadaan Allah, maka hal ini harus dapat meyakinkan kita. Oleh karena itu, dalam konteks saat ini, janganlah fokus kita bertumpu kepada keganasan Covid-19, tetapi fokuslah kepada pemeliharaan Allah. Sehingga kita bisa yakin bahwa ketika kita tinggal/bersemayam dengan Tuhan Yang Mahatinggi dan Yang Mahakuasa, kita akan aman.
 
Dalam teks aslinya, tempat perlindungan ini juga merupakan tempat rahasia, yaitu tidak dapat ditemukan oleh musuh. Dengan kata lain mereka yang tinggal di sana dapat berlindung di sana dari bahaya. Tidak ada sesuatu atau seorangpun yang akan menemukannya di sana.
 
Pemazmur menuliskan di sini tentang seseorang yang tinggal atau menetap di sana, bukan seseorang yang berkunjung ke sana dari waktu ke waktu. Karena ketika saudara duduk, saudara bisa bangun lagi, dan jika saudara bermalam, ini merupakan sesuatu yang bersifat sementara.
 
Jika saudara tinggal dalam naungan Allah Yang Mahakuasa, maka Ia akan melindungi saudara terhadap teriknya sinar matahari siang di padang gurun, begitu pulalah naungan Yang Mahakuasa melindungi anak Tuhan dari bahaya.
 
Maka saudara dapat mengatakan dari lubuk hati yang dalam dan dengan keyakinan penuh kepada TUHAN: Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai!.”
 
Dan jika saudara menyerukan nama TUHAN, dengan segenap ketulusan hati saudara serta dengan kepercayaan yang teguh dan penuh kepada-Nya, maka Ia akan menjadi keselamatan saudara. Dengan kata lain, TUHAN adalah perlindungan kita. Aku aman di dalam Dia!
 
Jika saudara memiliki keyakinan akan Allah, dan jika saudara melihat dan mengalami Allah dengan cara ini, maka saudara juga akan datang untuk menyerahkan diri saudara pada pemeliharaan Allah. Dan dengan pemeliharaan Allah, yang saya maksudkan bahwa Allah dalam Alkitab memiliki segalanya di bawah kendali, dan bahwa tidak ada yang akan terjadi pada saudara dan saya tanpa sepengetahun Allah dan tanpa Ia mengizinkannya.
 
Jika kita tidak percaya pada pemeliharaan Tuhan, kita tidak percaya bahwa Tuhan mengendalikan segala sesuatu dalam hidup kita. Dan kemudian kita mulai menemukan hal-hal dari wawasan kita sendiri dan kekuatan kita sendiri bagaimana kita bisa merasa aman dan terjamin di saat krisis dan bahaya.
 
Mazmur 91 tidak memberi tahu kita bahwa kita tidak akan sakit atau virus tidak akan menyerang kita. Itu bisa terjadi pada kita semua. Tapi ketika masalah menimpa kita, Tuhan akan ada di sana (Mazmur 91:15). 
 
Apa yang dapat meyakinkan kita adalah bahaya itu ada di sekitar kita siang dan malam. Dan siang dan malam juga, kita membutuhkan pertolongan, benteng pertahanan, dan perlindungan dari Tuhan.
 
Selama hal itu jauh dari saudara dan selama  saudara hanya membaca di media sosial, saudara dapat berpikir: Iya, itu buruk sekali. Tetapi pada saat dekat dengan saudara, maka kita boleh percaya alan pemeliharaan Allah dan tidak membiarkan hidup dikuasai oleh ketakutan.
 
Jika saudara tidak hidup dalam ketakutan, saudara akan memiliki kedamaian dan ketenangan dalam pikiran dan hati saudara. Saudara akan berani, dan tidak akan khawatir tentang apa yang sedang terjadi, apa yang akan saudara  hadapi, dan apa yang mungkin bisa terjadi.
 
Pemazmur menulis bahwa orang seperti itu tidak takut akan hal-hal yang datang kepada mereka pada malam hari atau siang hari atau dalam kegelapan atau di tengah hari. Dengan kata lain, orang seperti itu tidak akan takut pada apapun. Ini sama sekali tidak berarti bahwa orang seperti itu acuh tak acuh atau sembrono. Sangat sederhana, orang seperti itu tidak hidup dalam ketakutan dan mengikuti segala protokol Dinas Kesehatan.
 
Ayat 7-8 - “Meskipun seribu orang akan jatuh di sisimu dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, malapetaka tidak akan menimpamu."
 
Ini sangat istimewa dan sangat menghibur. Jika hanya ada satu dari sepuluh ribu orang yang tinggal dekat dengan Allah, yang telah menjadikan Allah sebagai tempat berlindung dan bentengnya, maka Allah akan melindungi orang yang satu itu. Begitulah Allah sangat dekat! Seperti itulah Allah ingin dekat dengan kita.
 
Lebih jelas lagi, kita ingat akan apa yang Allah lakukan dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Ia adalah Anak Domba Allah yang disediakan Allah bagi kita untuk menebus dosa-dosa kita. Ia adalah Juruselamat dan Penebus kita. 
 
Dalam tiga ayat terakhir, Tuhan berbicara sebagai orang pertama dan IA berkata:
- Aku akan meluputkannya
- Aku akan membentenginya
- Aku akan menjawab
- Aku akan menyertainya dalam kesesakan
- Aku akan memuliakannya
- Aku akan kenyangkan dia dengan panjang umur 
- Aku akan memperlihatkan kepadanya keselamatan yang daripadaku.
 
Tujuh kali "Aku akan!" Angka sempurna dan ilahi yang ingin Allah sampaikan, perdengarkan dan yakinkan kita.
 
Jika Allah menjaga/memelihara saudara dan jika tidak ada yang terjadi di luar kedaulatan-Nya, maka saudara bukanlah korban dari suatu keadaan buruk. Apa pun yang terjadi pada saudara, apakah itu krisis yang hebat atau penderitaan yang berkepanjangan, itu bukanlah merupakan sebuah kesialan atau kemalangan atau niat jahat orang terhadap saudara. Karena dalam situasi itupun Allah tetap akan memelihara saudara.
 
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Dalam Mazmur ini tidak ada nama di atasnya dan itu meminta kita semua untuk membuat pengakuan pribadi. Karena ini bukan hanya kepercayaan Daud atau Musa yang menulis lagu ini, tetapi juga dari saudara dan saya. Beranikah saudara berbicara untuk diri saudara sendiri, aku berkata kepada TUHAN: Tempat perlindunganku, benteng hidupku, Allahku, kepada siapa aku percaya.
 
Amin.