Pembacaan Alkitab: 2 Korintus 9:6-14
Jemaat Tuhan Yesus Kristus, saudara-saudari,
Setiap tahun pada akhir bulan Januari, saudara dan saya menerima surat ucapan terima kasih dari Komisi Penatalayanan GKIN, Commissie van Beheer, sekaligus formulir Persembahan gereja bulanan, MKO untuk tahun berjalan. Sebagai gereja kita sungguh bersyukur kepada Tuhan karena korban persembahan jemaat sekalian melalui MKO adalah tanda ucapan syukur kepada Tuhan karena memahami bahwa semua yang kita miliki, kita terima dari Tuhan dan kita kembalikan kepada Tuhan, Sang Pencipta en Pemilik hidup kita. Ini juga adalah tanda ucapan syukur atas anugerah keselamatan melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan demikian janji iman untuk menjaga dan memelihara kehidupam hamba-hamba Tuhan di GKIN yang bekerja di ladang Tuhan, seperti yang Tuhan perintahkan dalam dalam Perjanjian Lama, diikuti oleh saudara sekalian. Ministerium mengucapkan banyak terima kasih atas kesetiaan dan komitemen jemaat dalam memberikan MKO dari tahun ke tahun. Kami berharap kita semua sebagai jemaat bersama majelis pusat dan semua perangkat pelayanan dalam GKIN tetap saling berpegangan tangan satu sama lain dan terhubung sebagai gereja dengan memandang kepada Kristus Kepala Gereja, berjalan menuju masa depan karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang (nas pembuka, Amsal 23:18). Kita bisa mengamini firman ini dengan melihat kembali pertumbuhan GKIN dari tahun ke tahun sampai saat ini, akan memasuki usia ke-38. Jika kita melihat kehidupan sehari-hari maka bagi banyak orang saat ini adalah masa-masa sulit. Setelah pandemie Covid-19, terjadi peperangan antara Rusia dan Oekraina yang memberikan pengaruh besar bagi perekonomian dunia khususnya di Eropa. Kita semua merasakan inflasi yang tinggi dan kenaikan harga dalam banyak hal. Khususnya kenaikan harga listrik dan gas yang sangat meningkat. Semua ini memaksa kita untuk berhemat dan mungkin ada dari antara kita yang tidak dapat menangani hal ini. Atau kita merasa kedinginan di gereja atau di rumah karena pemanas tidak dihidupkan secara maksimal. Topik khotbah hari ini adalah ‘Berikanlah hari ini untuk masa depan gereja’, adalah tema neraca keuangan gereja-gereja di Belanda sejak tahun 2021 sampai tahun 2023. Jadi sudah tiga tahun berutur-turut Gereja Katolik, Gereja Prostetan di Belanda dan sejak 2018, de Evangelische Broedergemeente (Gereja Persaudaraan Injili) menginisiatif kegiatan ini dengan tema yang sama. Tema ini mengajak kita - bukan untuk mengecilkan arti semua krisis yang kita rasakan dan mungkin sendiri alami dalam hidup kita - tetapi untuk melihat bahwa semua hal itu tidak menentukan hidup kita sebagai orang percaya. Karena sebagai gereja Tuhan dan orang percaya kita hanya dapat hidup dari kebaikan dan anugerah Allah. Kita hidup dengan iman dan keyakinan bahwa ketika kita mempraktekkan Injil berita sukacita, memberi korban persembahan kepada Allah bagi pemeliharaan hidup hamba-hamba-Nya, maka Allah akan memelihara dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Dengan demikian kita terus membangun kerajaan Allah di bumi ini, juga di tengah-tengah masa krisis saat ini.
Saudara-saudari,
Konteks 2 Korintus 9 berhubungan dengan pengumpulan uang untuk Yerusalem, kegiatan diakonia dimana rasul Paulus mengajak jemaat Makedonia untuk memberi dengan sukacita sebagai bukti kemurahan hati dan bukan sebagai pemberian yang dipaksakan. Dalam rangka khotbah neraca keuangan gereja, Aksi kerkbalas hari ini, ada beberapa hal yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita:
1.Memberi sebagai satu penugasan
Allah kita adalah Allah yang selalu memberi. Ia memberi kehidupan kepada umat manusia dan Ia memberikan Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal disalibkan dan mati dikayu salib bagi kita orang berdosa. Itu adalah harga yang sangat mahal, yang tak dapat kita bayar dengan apa pun juga: “… sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28). Jika Yesus yang adalah Tuhan rela untuk memberi, sudah semestinya kita juga mau memberi dan sebagai pengikut Yesus, ada satu tugas yang menanti kita. Rasul Paulus mengajar kita hari ini bahwa memberi adalah sesuatu yang normal bagi orang Kristen. Orang-orang yang sadar siapa dirinya, yaitu mereka yang sadar bahwa mereka bukan siapa-siapa kalau Tuhan tidak menyertai, bahkan mereka tidak akan bertahan hidup jika bukan karena Tuhan, orang-orang inilah yang menyadari memberi korban persembahan sebagai suatu penugasan. Yohanes Calvin mengatakan bahwa Allah tidak memberkati kita untuk menahan apa yang telah kita terima, tetapi kita berbagi satu dengan yang lain. Ini juga adalah satu penugasan secara umum. Artinya, mengakui bahwa Tuhanlah pemilik semua uang dan segala harta yang ada di dalam kepemilikan kita.
Hal ini berarti memberi MKO merupakan masalah spiritualitas, hubungan dan keterlibatan dalam perjalanan dengan Allah Yang Kekal dalam hidup kita. Spiritualitas dan keterlibatan ini berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab jemaat mewujudkan misi Allah melalui gereja dalam Tiga tugas panggilan Gereja: Persekutuan, Pelayanan dan Kesaksian. Penugasan ini juga ada dalam rangka tanggung jawab anggota jemaat bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani Firman di GKIN, sebagaimana yang telah dilakukan oleh bangsa Israel untuk suku Lewi yang di pilih Tuhan untuk melayani di bait suci.
2.Sikap hati yang benar
Paulus mengajar kita bahwa memberi dengan sikap hati yang benar itu adalah satu hal yang sangat penting. Ketika kita memberi MKO, maka pemberian itu harus dilandasi dengan ketulusan dan kejujuran. Dia memakai kalimat ‘kerelaan hati, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan’’ (ayat 7). Artinya, kita memberi dengan sukacita. Namun, bagaimana caranya? Salah satu hal yang perlu selalu kita ingat adalah bahwa segala harta milik kita berasal dari Allah. MKO adalah bukti dan bentuk syukur kita akan kebaikan Allah dan keselamatan yang kita peroleh. Kita memberikan MKO karena kita ingin memuliakan Tuhan dari penghasilan kita. Karena itu, sebelum memberi mari kita sama-sama memeriksa hati dan memastikan ketulusan kita. Kita memang tidak boleh memberi dengan mengharapkan balasan, tetapi Tuhan sendiri telah berjanji akan melimpahkan berkat-Nya. Ini adalah suatu bahan perenungan yang baik bagi kita. Apakah Tuhan selama ini pernah gagal memelihara kita? Jika tidak, maka MKO semestinya terdorong oleh rasa syukur yang melimpah kepada Tuhan, MKO tidak lagi menjadi kewajiban, tetapi menjadi sebuah gaya hidup orang percaya dalam membangun tubuh Kristus. Jadi bukan tentang seberapa banyak kita memberi, tetapi pertama-tama tentang seberapa banyak dan besar kasih kita kepada Tuhan saat memberi MKO. Itulah yang harus selalu kita tanyakan kepada diri kita. Sudahkah kita memberi karena kita benar-benar mengasihi Dia? Jadi kita harus memberi secara sadar. Di rumah kita harus berpikir dan membawa hal ini dalam doa. Berapa MKO yang Allah inginkan saya beri? Biarlah kita memberi menurut kemampuan kita dan jangan membandingbandingkan dengan orang lain.
3. Providentia Allah
Dalam ayat 8 -11, sudut pandang beralih dari kita sebagai pemberi kepada Allah, Sumber segala sesuatu. Penekanannya ada pada kata ‘Allah berkuasa’!. Mari kita baca bersama dalam dua Bahasa, Indonesia dan Belanda: ‘Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelimpahan di dalam pelbagai kebajikan’. ‘God heeft de macht u te overstelpen met al zijn gaven, zodat u altijd in alle opzichten voldoende voor uzelf hebt en ook nog ruimschoots kunt bijdragen aan allerlei goed werk’. Allah berkuasa dan dengan kuat kuasa-Nya itu Allah sanggup memperkaya dan akan menyediakan, mencukupkan segala sesuatu bagi kita, apapun itu, juga dalam hal moril dan materil. Kita pasti akan selalu berkecukupan. Disini kita belajar percaya akan Providentia Allah. Percaya bahwa Allah memandang ke depan dan terlebih dahulu menyediakan sesuatu di depan bagi kita. Ini adalah tantangan mempercayakan diri akan providentia Allah. Saat kita memberi dengan sikap hati yang benar, jujur dan penuh sukacita, maka kita akan semakin melihat dengan jelas berkat-berkat-Nya melimpah dalam hidup kita. Mungkin kita berpikir, kalau kita memberi maka kita akan kekurangan, tetapi sebenarnya pada saat kita memberikan MKO, memperhatikan hamba-hamba-Nya kita tidak akan berkekurangan seperti tertulis dalam ayat 9: ‘Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenarannya tetap untuk selamanya’. Disini bahagia orang yang memberi adalah penerima, dia tidak kehilangan atau kekurangan tetapi mendapat tambahan; dia mengeluarkan banyak, tetapi terus diperkaya sehingga sanggup memberi dengan tangan terbuka! Di sini jemaat akan menunjukan kebenaran yaitu ketulusan hati dalam memberi. Paulus memakai kata charis / anugerah untuk menekankan bahwa dalam tindakan pemberian, manusia mengalami kehadiran Allah yang membuatnya melakukan suatu pekerjaan / karya yang baik. Percayakah Anda bahwa Anda sudah diberi banyak hal oleh Tuhan? Dia memberkati Anda dengan waktu, kesehatan, akal budi, kepandaian, pendidikan yang baik, orang tua, keluarga, persekutuan, sahabat, pekerjaan—dan terlebih, keselamatan.
Saudara-saudari,
Thema MKO tahun ini adalah ‘Berikanlah hari ini untuk masa depan gereja’. Hal ini jelas bahwa gereja bukan hanya ada untuk saudara dan saya saat ini tetapi juga mempunyai nilai yang besar untuk generasi yang akan datang. Ada sebuah misi yang tersirat dalam tema ini. Tuhan menyediakan masa depan dan Tuhan memberikan harapan (Amsal 23:18), tetapi gereja harus melakukan sesuatu dan sekaranglah waktunya. Fokus GKIN tahun ini adalah peran gereja dalam penyembuhan dan pemulihan yang Tuhan berikan bagi kita manusia dan alam. Juga fokus pada generasi muda sebagai masa depan gereja. Kita yakin bahwa di masa depan pun GKIN tetap menjadi tempat orang bertumbuh dalam iman, bertemu satu sama lain dan saling berbagi pengalaman iman. Ada tempat dimana ada pelayanan pernikahan, baptisan, sidi. GKIN ada untuk orang sakit dan bergumul dengan kesehatan tubuh, jiwa dan mental, juga ada dalam masa-masa duka. Bukankah untuk semua ini perlu investasi? Dengan demikian GKIN dapat terus exis dan mewujudkan misi Allah di dunia ini. Kita tentu sadar bahwa setiap orang dihadapkan pada biaya hidup yang jauh lebih tinggi dalam tahun terakhir sampai saat ini. Namun demikian kami tetap percaya, berdoa dan berharap saudara dapat membuat janji iman melalui MKO yang sama seperti tahun lalu, atau yang belum memberi bisa memulainya. Lakukanlah itu sebagai satu penugasan karena Allah telah banyak memberi bagi kita. Lakukanlah dengan penuh sukacita dan yakin akan pemeliharaan Allah di masa depan. Ia akan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Percayalah akan Firman-Nya dan mari berjalan menuju masa depan. Tuhan memberkati kita.
Amin.