Yesaya 44:1-5

Jemaat yang terkasih. Sekarang musim panas di Belanda. Matahari bersinar dengan terik. Apakah anda menikmatinya? Beberapa hari yang hangat tentu kita suka. Namun bagaimana jika panas berlangsung lama dan menyebabkan kekeringan terus-menerus? Biarpun demikian Belanda adalah negara kecil yang dingin. Meski beberapa bulan mengalami kekeringan, namun di mana-mana kita melihat pohon hijau, semak hijau, dan tanaman hijau di ladang. Di Timur Tengah ini berbeda sekali. Di sana orang sungguh tahu apa itu kekeringan. Bukan musim kemarau yang hanya beberapa bulan, tetapi sampai beberapa tahun berturut-turut. Tidak ada yang tersisa dari tanah yang subur kecuali debu. Karena itu di zaman Alkitab kekeringan berarti: kelaparan, kesengsaraan, penyakit dan kematian.

Droogte

Bagi umat Israel di kitab Yesaya, gambaran kekeringan ini adalah gambaran dari keadaan mereka. Mereka ada di pembuangan di Babel, abad 6 SM. Jauh dari tanah perjanjian. Yerusalem tinggal reruntuhan yang ditinggalkan. Mereka tidak mempunyai harapan untuk masa depan. Mereka juga tidak mengalami Tuhan di dalam hidup mereka. Umat Israel ada di pembuangan karena dosa-dosa mereka dan ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Mereka menyembah berhala. Di mana-mana ada ketidakadilan dan penindasan terhadap orang miskin, janda, dan anak yatim piatu. Karena itu Tuhan menghukum mereka sehingga mereka dibuang ke Babel. Bagi Israel kelihatannya ini akhir segala sesuatu. Namun bagi Tuhan ini bukanlah akhir. Yesaya datang di tengah situasi ini dengan pesan mengejutkan dari Allah. Allah masih tetap bekerja. Ketika situasi yang terjadi membuat kita putus-asa, Allah membuat sesuatu yang baru.

Di sana, di tengah kekeringan, Allah memberikan janjiNya melalui mulut nabi Yesaya: “Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering.” (Yesaya 44:3).

Regen

Betapa istimewanya janji ini. Air membawa kehidupan yang baru! Di Timur Tengah, di mana hampir sepanjang tahun tidak ada hujan, kita bisa melihat perubahan drastis kalau hujan turun. Benih-benih yang tersembunyi di tanah kering mulai berkembang ketika tanah yang keras menjadi basah dan melunak. Dataran kering yang gundul berubah menjadi daerah hijau dalam waktu singkat. Semua mulai bertunas dan mulai bertumbuh. Air menghidupkan alam.

Air juga memiliki efek pembersihan. Di daerah pegunungan, jika tiba-tiba turun hujan, jalan di pegunungan bisa berubah menjadi sungai yang deras. Hujan pertama itu berbahaya bagi pengemudi kendaraan. Bekas-bekas minyak di permukaan jalan terlepas dan jalanan bisa menjadi licin. Hujan yang pertama itu membersihkan dan menyeret apa yang tidak berguna.

Air juga membawa kesegaran. Lapisan asap kotor yang menutupi kota menghilang. Panas pengap berdebu di jalan-jalan diganti dengan udara segar. Aroma bunga dan tanaman menyebar dengan intens ke mana-mana. Demikian air hujan membuat segala sesuatu terlihat berbeda, terasa berbeda, dan tercium berbeda.

Memang benar. Siapa yang tidak kenal kekuatan air? Air kita gunakan tiap hari untuk minum agar kita tetap sehat dan dapat tetap hidup. Belum lama saya dengar ada orang yang berkata: ‘Jangan lupa banyak minum air. Apalagi di musim panas seperti ini’. Berapa yang harus kita minum? 1,5 sampai 2 liter sehari! Air kita gunakan untuk membersihkan (mencuci tangan, pakaian, dsb). Belum lama saya membawa mobil ke tempat cuci mobil. Saya terkejut melihat perbedaan mobil antara sebelum dan sesudah dicuci. Ini mengatakan betapa kuatnya air. Ini juga mengatakan betapa kotornya mobil saya. Air memberi kesejukan dan kesegaran. Siapa di antara remaja dan pemuda di sini yang suka melompat ke air terbuka saat cuaca panas? Air juga membuat tanaman dan pohon-pohon bertumbuh.

Yesus adalah air kehidupan yang kita butuhkan. Satu-satunya yang dapat memuaskan dahaga rohani. Satu-satunya yang dapat memenuhi hidup kita. Sebagaimana di awal kebaktian kita mendengar perkataan Yesus: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14) Kruis

Di dalam Alkitab air dan Roh saling berkaitan (Bnd. Yehezkiel 36:25-27, Yohanes 3:5). Yesaya menulis di ayat 3: “Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu…”. Ini adalah nubuat tentang hari Pentakosta. Melalui Roh KudusNya, Allah ingin tinggal di dalam diri manusia. Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, menerima dan mengakuiNya sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Roh Kudus tinggal di dalamnya.

Hari ini kita bersyukur kepada Tuhan untuk sdr. Marco Kolk dan sdr. Ijelias van Leeuwen yang dibaptis berdasarkan pengakuan imannya. Air baptisan melambangkan pembasuhan dosa, penyucian, dan hidup baru. Dengan baptisan, engkau diangkat Allah menjadi anak-anakNya yang terkasih. Dengan baptisan, Allah telah memilihmu karena anugerahNya. ‘Anakku. Sebelum engkau lahir, Aku sudah mengenalmu. Engkau ada bukan kebetulan. Akulah Penciptamu! Aku mencintaimu! Aku ingin engkau jadi milikKu! Melalui darah AnakKu Yesus Kristus, Aku membawamu dalam perjanjianKu. Aku menulis NamaKu di dahimu. Aku ingin menjadi Bapa Surgawimu. Sungguh istimewa kalau ini terjadi hari ini di Hari Ayah! Aku menyertai seumur hidupmu sampai pada suatu saat Aku menyemputmu untuk bersamaKu selama-lamanya di rumahKu di surga’. Hari ini kita bersyukur untuk sdr. Joey Pakimin dan sdr. Isaac Simatupang yang mengaku iman (sidi). Melalui pengakuan iman, saudara menyatakan kasih kepada Allah yang sudah terlebih dulu menyatakan kasihNya kepada saudara melalui baptisan di masa lalu. Allah yang melalui baptisan anak mengikat perjanjian dengan saudara berdasarkan janji orangtua saudara. Melalui pengakuan iman, Allah ingin berkata: ‘Hiduplah di dalamKu. Tetaplah berakar padaKu, bertumbuh, dan berbuahlah. Andalkan Aku. Air yang engkau butuhkan untuk membersihkan, memurnikan dan menumbuhkan, Kuberikan padamu".

Opgetild kind

‘Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering.’ Menarik kalau kita perhatikan bahwa sebelum Tuhan memberi janji ini, Ia berkata: ‘Janganlah takut’. Tahukah anda ucapan ‘Jangan takut’ ada 365 kali di Alkitab? Bahkan sampai 400. Kadang dengan kata-kata yang berbeda. Seakan Tuhan mau berkata kepada kita: ‘Apapun yang terjadi hari ini, jangan takut, karena Aku bersamamu’. Maka engkau bisa menjalani hari itu dan melangkah lebih jauh ke masa depan.

Ik ben bij je

Di Yesaya 44 ada tiga nama yang digunakan dengan sengaja: Yakub, Israel, dan Yesyurun. Yakub mewakili kehidupan lama yang penuh kegelapan, yang berpusat pada diri sendiri. Bahkan ayahnya sendiri ia tipu. Israel mewakili hidup baru, pejuang, pegulat yang rindu menggapai awal yang baru, rindu berkat. Yesyurun artinya orang yang benar. Itulah hidup kita yang Allah kehendaki. Itulah maksud Tuhan bagi kita.

Betapa indahnya ketiga nama ini disebut secara berkaitan. Demikian kalau Allah melihat kita, Ia melihat tiga dimensi ini: Yakub: sisi gelap kita, kekurangan kita. Israel: bagian dari kita yang merindukan awal yang baru. Yesyurun: hidup kita yang semakin menyerupai Tuhan Yesus. Demikian Allah memandang kita. Ia menerima kita apa adanya dan Ia membangkitkan kita menjadi pribadi yang Ia kehendaki. Biarlah Tuhan mentransformasi kita: dari Yakub menjadi Yesyurun! Oleh karena itu baptisan atau sidi bukanlah titik akhir, melainkan titik awal.

Di ayat 5 kita membaca tentang janji Allah bahwa di masa depan akan ada orang-orang yang mau menjadi milik Yahwe, Allah Israel. Ini tampaknya bukan orang Yahudi sejak lahir, orang yang bukan umat Israel. Siapa yang dimaksud di sini? Anda dan saya! Nubuat ini menjadi kenyataan. Kita boleh menjadi umat Allah melalui kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Itu semua adalah karya Roh Kudus.

Jacob

Demikian Roh Kudus bekerja dalam hidup keempat saudara kita yang terhubung dengan Yesus, Air kehidupan melalui orang yang mereka kasihi. Sdr. Marco yang dibawa ke air kehidupan oleh kekasihnya sdri Yola. Sdr. Ijelias dibawa oleh istrinya sdri. Indri. Sdr. Joey oleh istrinya sdri. Rennie. Sdr. Isaac sejak kecil dibesarkan dalam iman Kristen oleh orangtuanya, sdr. Hamra dan sdri. Novi. Saya bersyukur kepada Tuhan sudah membimbing kalian selama pelajaran katekisasi dan boleh melihat kalian bertumbuh secara rohani. Hiduplah mulai sekarang dekat dengan Kristus, sumber mata air. Tetaplah dalam kasihNya. Alirkan air kehidupan itu melalui diri saudara ke orang lain.

Waterval
Saya ingin membagi sebuah cerita. Tiap hari ada seorang pemikul air pergi ke sungai mengambil air untuk tuannya. Dia membawa dua guci di atas kuk kayu. Guci yang satu masih baru. Guci yang lain terlihat tua dan retak. Karena itu isinya selalu tinggal setengah kalau si pemikul air sampai ke rumah. Ini membuat guci tua itu sedih. Suatu hari ia berkata kepada si pemikul air: ‘Tuan, aku malu’. ‘Kenapa?’, tanya si pemikul air. ‘Aku tidak dapat melakukan apa yang guci lain lakukan. Guci lain tiap hari memberi air yang penuh, sementara aku di tengah jalan terus kehilangan air.’ ‘O, aku sudah lama tahu’, kata si pemikul air. ‘Toch aku tidak mau menggantimu. Apakah kamu tidak perhatikan bunga-bunga di sepanjang jalan tadi? Mereka bertumbuh hanya di sisi yang kamu lalui. Beberapa waktu lalu aku menaburkan benih di sana dan kamu menyiraminya setiap hari. Sekarang aku dapat membuat karangan bunga indah untuk tuanku’.

 Di tangan Tuhan, Ia menjadikan kita sumber berkat. Bahkan di tengah kelemahan dan kerapuhan kita. Yang penting kita dipenuhi dengan air hidup dan bersedia menjadi alat di KerajaanNya. Maka air kehidupan akan terus mengalir melalui kita dan memberi pertumbuhan dan perkembangan di jalan yang kita lalui.

Groei

Blessing

Jemaat yang terkasih. Roh Kudus bekerja dengan kekuatan dan mengejutkan. Juga sekarang! Jangan takut. Jangan berkecil hati jika jiwa saudara terasa seperti tanah kering. Berdoalah memohon Roh Kudus! Berdoa agar Roh Kudus terus menerus mengalir dalam hidup saudara, hari demi hari, tahun demi tahun. Berdoalah agar air kehidupan boleh mengalir di jemaat kita, di keluarga kita, di negeri kita, di dunia ini.

Amin.