Kisah Para Rasul 12:24-13:12

Bagaimana perasaan anda jika seorang saudara/i seiman di gereja pindah ke luar negeri atau tempat yang jauh? Sementara orang tersebut sangat berarti di jemaat. Aktif dan terlibat di seluk-beluk kehidupan jemaat. Seorang yang juga menjadi faktor pemersatu. Tentu saja kita merasa sedih untuk melepaskan saudara/i tersebut. Mungkin juga berat untuk meneruskan pelayanan di gereja tanpanya. Memang perasaan itu bisa membebani kita kalau kita melihatnya dari sudut pandang kita. Namun kalau kita melihat dari sudut pandang Allah, maka kita menyadari bahwa Roh Kudus justru dapat memperluas karyaNya melalui ini. Yang penting bahwa kita tidak membiarkan saudara tersebut pergi begitu saja, tetapi mengutusnya ke tempatnya yang baru. 

Dua minggu yang lalu di kebaktian Online GKIN  kita berbicara tentang bagaimana Roh Kudus dapat membangunkan kita untuk pekerjaan yang Ia maksudkan bagi kita. Hari ini kita ingin belajar bagaimana Roh Kudus berkarya dalam hidup kita. 

Di pembacaan Alkitab kita, tiga kali kita baca tentang Roh Kudus (ayat 2,4,9). Dari sini kita belajar bagaimana Roh Kudus bekerja. Bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidup kita?

1. Roh Kudus memanggil (ayat 2)

Kehidupan jemaat di Antiokhia (sekarang ‘Antakya’di Turki) berjalan baik. Ada kebangunan rohani. Ada orang-orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus. Demikian juga orang non Yahudi. Gereja induk di Yerusalem senang mendengarnya. Di zaman Paulus, Antiokhia adalah kota terbesar ketiga di Kekaisaran Romawi berdasarkan jumlah penduduk: setelah Roma dan Alexandria (di Mesir). Jadi Antiokhia kota besar yang makmur dan sangat internasional. Kota ini juga penuh dosa. Kita kadang berpikir bahwa zaman kita yang paling bobrok, tetapi zaman Romawi sungguh lebih lagi. (Contoh: Orang Romawi sering membunuh anak yang tidak dikehendaki- kebanyakan perempuan- segera setelah lahir). Di Antiokhia juga ada perbedaan kelas sosial yang besar: dua pertiga penduduknya adalah budak! Di kota metropolitan itulah lahir jemaat Kristen. Sungguh indah dan luar biasa. Tidak ada tempat di mana Roh Kudus tidak bisa bekerja!

Jemaat Antiokhia juga diberkati dengan lima pemimpin: Barnabas, Simeon yang disebut Niger (berkulit hitam), Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes (orang kepercayaan Herodes Antipas yang ikut mengadili Yesus), dan Saulus. Kelima pemimpin ini berasal dari kelas sosial dan suku bangsa berbeda. Sungguh suatu teamwork yang indah dan penuh keanekaragaman. Ada cukup banyak pekerjaan dan tantangan di jemaat Antiokhia.

Kemudian berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka”. Saulus adalah nama Ibrani Paulus. Saulus artinya Saul (seperti raja Saul). Paulus adalah nama Romawi dari Saulus. Ia punya kewarganegaraan ganda (orang Yahudi dan orang Romawi), karena itu juga punya nama ganda. Roh Kudus memanggil!

Betapa sering kita membuat keputusan sendiri, kemudian baru kita minta Tuhan memberkati keputusan itu. Namun di sini para pemimpin jemaat itu datang terlebih dulu pada Tuhan melalui doa dan puasa, dan mendengarkan apa yang Tuhan ingin katakan.

Bagaimana sekarang Roh Kudus memanggil? Dengan banyak cara. Pertama-tama melalui Alkitab. Ada ayat Alkitab yang misalnya berbicara secara khusus kepada anda. Mungkin juga melalui perkataan orang lain yang membuat kita berpikir. Mungkin juga ada kerinduan yang mendalam di dalam diri anda. Roh Kudus juga dapat memberikan mimpi. Bagaimanapun itu, panggilan Roh Kudus akan menjadi jelas!

Paulus dan Barnabas harus berpisah dengan jemaat Antiokhia. Itu berat, namun Roh Kudus telah memutuskannya. Ingatlah: tidak ada misi (penginjilan) tanpa air mata! Namun tidak ada yang lebih indah selain mengikuti suara Roh Kudus! Puji Tuhan bahwa Paulus dan Barnabas taat dan pergi! Kalau tidak, maka Injil tidak akan tersebar lebih jauh, tidak akan sampai di Eropa, tidak akan sampai ke Indonesia. Syukur bahwa Roh Kudus memanggil!

Pertanyaannya: kemanakah anda dipanggil? Apakah anda mengikuti suara Roh Kudus? Di manakah saudara dibutuhkan? Berapapun usiamu, selalu ada tempat di mana Tuhan memanggil. Sungguh indah hal berikut. Ada lima pemimpin di Antiokhia. Dua dipanggil untuk pergi. Yang tiga lagi tetap tinggal di tempat. Mereka juga mendapat kejelasan. Roh Kudus meneguhkan panggilan untuk mereka di Antiokhia. Jika anda mencari kehendak Allah, maka anda akan mendapatkan kejelasan. Karena itu baik untuk berdoa dan berpuasa! Mungkin Allah memanggil anda untuk pergi. Mungkin pula Allah memanggil anda untuk tinggal di tempat. Kalaupun itu  panggilanNya, maka itu ada artinya. Tiba-tiba anda diingatkan: ‘Saya tidak begitu saja tinggal di jalan atau lingkungan (RT/RW) ini. Saya tidak begitu saja kerja di tempat ini. Saya tidak begitu saja jadi sukarelawan. Tidak, saya dipanggil ke sini! Kemudian anda mulai berdoa untuk orang di sekitar anda. Anda memandang dengan mata misionaris: ‘Bagaimana saya bisa menjadi berkat bagi kolega? Bagi teman di sekolah? Bagi orang yang di waktu dekat akan saya temui lagi di tempat sport atau kumpulan?’

2. Roh Kudus menyertai (ayat 4)

Penyebutan Roh Kudus yang kedua adalah ketika Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia (kota pelabuhan dekat Antiokhia), dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Barnabas juga berasal dari Siprus.

Apa perbedaan antara penyebutan Roh Kudus yang pertama dan kedua (ayat 2 dan 4)? Yang pertama bisa dibandingkan dengan kebaktian pengutusan. Tentu saja berkesan. Banyak orang yang masih membicarakannya: ‘Sungguh indah kebaktian pengutusan itu!’ Namun kemudian di ayat 4 mulailah realitas yang sesungguhnya. Paulus dan Barnabas berangkat. Mereka berjalan di bawah terik matahari. Ada bahaya perampok. Mereka harus mendapatkan uang untuk membayar penyeberangan ke Siprus, dan lain sebagainya. Demikian Paulus memulai pekabaran Injil yang pertama. Secara keseluruhan, Paulus melakukan empat perjalanan (termasuk ke Roma), untuk memberitakan Injil ke Asia Kecil dan Eropa. Ia menempuh jarak total 16.000 km. 9000 km dengan berlayar. 6000 km dengan berjalan kaki. Betapa indahnya kita membaca kembali tentang Roh Kudus di ayat 4. Roh Kudus menyertai!

Mungkin anda merasakan: anda dulu datang ke ‘tempat’ sekarang dengan cita-cita yang indah, namun sekarang anda benar-benar tidak tahan lagi. Anda mulai dengan semangat pelayanan di satu komisi di gereja, namun karena konflik atau alasan lainnya, semangat anda jadi redup. Atau ada hal lain yang membuat hidup anda berat. Di poin pertama kita melihat: Roh Kudus memanggil. Di poin kedua ini kita melihat: Roh Kudus menyertai!

Roh Kudus tidak akan meninggalkanmu! Engkau dapat terus memanggilNya. Ia akan berikan apa yang engkau butuhkan. Ingat juga akan panggilan awal! Lihat kembali misalnya ayat baptisan/ sidi. Atau ayat pernikahan? Atau ayat waktu anda diteguhkan sebagai penatua? Atau lagu yang pernah menyentuh anda? Roh Kudus menyertai. Ia tidak melepaskan anda!

3. Roh Kudus mengatasi perlawanan (ayat 9)

Di Siprus, Paulus dan Barnabas bertemu dengan seorang nabi Yahudi. Mungkin kita berpikir bahwa ini menjanjikan. Ia juga punya nama yang indah: Baryesus atau ‘Anak Yesus’. Nama yang indah dan ia juga memperkenalkan mereka dengan gubernur pulau Siprus, Sergius Paulus. Di sini kita juga melihat bagaimana Roh Kudus bekerja: apakah tidak luar biasa bagaimana Paulus dan Barnabas boleh datang ke kantor gubernur?

Namun Baryesus yang juga bernama Elimas itu, sekarang menentang Injil dan berusaha mencegah sang gubernur untuk percaya kepada Yesus.

Apa yang tercantum di ayat 9? “Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus menatap dia, dan berkata: ‘Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.’ Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap ...

Sungguh keras apa yang terjadi di sini. Namun semua ditulis dengan jujur. Kalau anda memberi diri bagi Tuhan dan pekerjaanNya, maka si jahat juga aktif. Sebagaimana dikatakan Martin Luther: ‘Di mana Tuhan membangun gereja, maka iblis membangun kapel di sebelahnya.’ Tiba-tiba muncul perlawanan. Birokrasi yang menghambat. Orang berkata buruk tentang anda. Keadaan begitu menentang sehingga anda tidak dapat melanjutkan pekerjaan. Bisa juga ada kuasa kegelapan, seperti yang dihadapi Paulus dan Barnabas.

Namun yang indah: Roh Kudus juga disebutkan di sini. Roh Kudus mengatasi segala perlawanan. Jangan anggap enteng perlawanan yang ada. Namun jangan juga anda takut. Bertanyalah juga secara jujur, apakah perlawanan itu terjadi karena kesalahan saya. Jika anda dengan jujur dan tulus mengikuti jalan Tuhan, maka yakinilah: Roh Kudus mengatasi segala perlawanan.

Perlawanan tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam. Juga dari diri kita sendiri. Di Efesus 4:25-32, Paulus memperingatkan kita untuk tidak menghalangi pekerjaan Roh Kudus dengan terus berkecimpung dalam dosa. Paulus memberi lima nasihat yang berkaitan dengan: dusta, marah, mencuri, perkataan kotor, kepahitan. Terlihat jelas bahwa kelima nasihat Paulus untuk tidak mendukakan Roh Kudus, berhubungan erat dengan hubungan satu sama lain di dalam jemaat. Biarlah Roh Kudus juga mengatasi perlawanan dari dalam.

Jemaat terkasih. Roh Kudus menggerakkan kita untuk pekerjaan Kerajaan Allah. Ia melakukannya dengan memanggil kita, menyertai kita, dan mengatasi segala perlawanan.

Saya ingin mengakhiri khotbah ini dengan puisi ‘Doa permohonan’ dari buku ‘Seperti kupu-kupu’ (halaman 61), yang ditulis oleh penyair Huib Fenijn

 

‘Doa permohonan’

Jadikan kami saksi yang menyala-nyala

di jam-jam terakhir dunia ini.

Jadikan kepercayaan kami sorak-sorai,

yang meruntuhkan tembok terkuat.

 

Biarlah kasihMu bernyanyi melalui kami,

Memainkan piano di dalam kami,

sehingga nada-nada itu terdengar

kepada semua yang masih berada di luar.

 

Dunia merindukan kilauMu

Ampunilah dosa-dosa amarahnya,

dan biarkan mereka tenggelam sepenuhnya

dalam kasihMu yang tanpa batas.

 

Engkau menciptakan kami menjadi terangMu,

jagalah kami di jam terakhir ini,

agar kami tidak tertidur

Dunia menunggu, kirimkanlah apiMu pada kami.

Amin.