Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 1: 6-11
Sdr-sdr yang mengasihi dan dikasihi Tuhan Yesus,
Apa yang ada dalam pikiran kita, ketika membayangkan Tuhan Yesus terangkat atau naik ke surga? Tentu ada pelbagai pendapat mengenai hal ini. Mengapa? Karena kita hanya mengetahui peristiwa kenaikan Tuhan Yesus, melalui kesaksian para murid atau rasul Yesus seperti yang diceritakan dalam Alkitab. Di dalam Alkitab pun tidak banyak diceritakan mengenai peristiwa kenaikan Tuhan Yesus.
Jika demikian, mengapa hari kenaikan Tuhan Yesus dianggap sebagai peristiwa yang penting sehingga dijadikan hari raya gerejawi, seperti Natal, Jumat Agung dan Paskah? Tentu, peristiwa kenaikan Tuhan Yesus mempunyai arti bagi kita sebagai pengikut Kristus. Kalau tidak, untuk apa kita memperingatinya pada hari ini?
Sebelum kita membicarakan arti kenaikan Tuhan Yesus, ada baiknya kita memahami ungkapan, “Tuhan Yesus naik ke surga”. Dalam bukunya, “Dogmatika masa kini”, van Niftrik dan Boland membandingkan peristiwa kenaikan Tuhan Yesus dengan peristiwa kelahiran Tuhan Yesus. Dalam peristiwa kelahiran Tuhan Yesus, ada ungkapan “dikandung dari Roh Kudus dan kelahiran bayi Yesus dari anak dara Maria”. Maksudnya, sebagai suatu tanda yang menunjuk pada rahasia kedatangan Kristus ke dunia. Yesus bukan manusia biasa melainkan Ia berasal dari surga – dari Allah.
Demikian juga ungkapan, “Tuhan Yesus naik ke surga” dimaksudkan menjadi suatu tanda yang menunjuk kepada rahasia kepergian Kristus dari dunia ini. Kenaikan Yesus ke surga berarti Yesus telah kembali ke tempat di mana Allah diam dan bertahta. Dengan kenaikan-Nya, Yesus mau menunjukkan bahwa Ia telah menjalankan dan menyelesaikan misi-Nya di dalam dunia dengan baik. (Finishing Well) Dengan cara, Ia datang ke dalam dunia ini, menderita dan mati di atas kayu salib dan bangkit kembali untuk menyelamatkan umat manusia.
Sekarang Yesus, kembali dalam kemuliaan dan kekuasaan Allah Bapa di surga. Ia memerintah alam semesta ini. Bagi kita yang penting, bukan membicarakan bagaimana cara Yesus naik ke surga, melainkan apa arti dan relevansi peristiwa kenaikan Tuhan Yesus bagi kita yang hidup pada masa kini.
Pertama: melalui ayat 6, kita belajar bahwa tidak mudah untuk mengerti inti ajaran dan tindakan Yesus selama hidup di dunia, yakni memberitakan kabar sukacita tentang keselamatan bagi dunia ini. Para murid Yesus, sangat berharap bahwa Yesus memulihkan kerajaan Israel, yang pada waktu itu sedang dijajah oleh Romawi. Yesus diharapkan menjadi pahlawan atau pembebas bagi mereka untuk mendirikan kerajaan Israel yang merdeka.
Namun Yesus, meluruskan pemahaman para murid yang keliru itu dengan menjawab bahwa masa dan waktu Yesus datang sebagai raja yang mulia dan kuasa, merupakan wewenang Allah Bapa. Oleh karena itu, mereka harus menyerahkan masa depan mereka di dalam tangan Allah.
Kedua: Ayat 8, merupakan pesan terakhir Yesus kepada para murid-Nya. Sdr-sdr biasanya pesan terakhir dari seseorang itu penting sekali. Sebelum kita membahas pesan terakhir Yesus sebelum naik ke Surga. Mari kita perhatikan kata-kata terakhir dari beberapa orang terkenal:
1. Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia II, meninggal pada tahun 1965 dalam usia 90 tahun. Kata-katanya terakhirnya adalah, “Saya bosan dengan segalanya.”
2. Mother Teresa yang meninggal pada tahun 1997 mengucapkan kata-kata terakhirnya, “Yesus, saya cinta Anda, Yesus saya cinta Anda.”
3. Princess of Wales yang dikenal sebagai Lady Di (Diana), meninggal akibat kecelakaan mobil pada tahun 1997. Kata terakhirnya,”Astaga, apa yang terjadi?”
4. Paus John Paul II, yang meninggal pada tahun 2005, mengucapkan kata-kata terakhirnya, “Biarkan saya pergi ke rumah Tuhan.”
Nah, apa yang menjadi pesan terakhir Yesus, sebelum meninggalkan dunia ini dan naik ke surga? Kita baca dalam ayat 8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” Ternyata pesan terakhir Yesus itu merupakan suatu penugasan. Para murid diberi tugas sebagai saksi Yesus untuk mempersiapkan orang. Penugasan ini bukan hanya berlaku untuk orang Israel tetapi seluruh umat manusia. Karena karya penyelamatan Allah ini dimaksudkan untuk semua orang yang meresponinya.
Kita lihat di sini, ada penyerahan tugas estafet dari Yesus kepada pada murid-Nya. Para murid dipercaya untuk meneruskan pelayanan yang dirintis oleh Yesus, yakni mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah. Dan seperti juga kepada para murid Yesus, maka sekarang, kita sebagai para pengikut Yesus terpanggil untuk melanjutkan karya penyelamatan Allah bagi dunia ini. Sdr-sdr dan saya, adalah wakil-wakil Kristus di dalam dunia ini. Kenaikan Yesus berarti bagi kita, suatu penugasan bagi kita untuk menjadi saksi-saksi-Nya di dunia ini.
Ketiga: Untuk menjalankan tugas menjadi saksi Kristus, perlu persiapan. Yesus menyadari bahwa tugas yang Ia berikan dan percayakan kepada para murid dan pengikut-Nya, bukanlah tugas yang ringan. Bahkan banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai konsekuensi menjadi pengikut Kristus. Oleh sebab itu, Yesus perlu memperlengkapi dan memampukan mereka dengan memberi kuasa dari Roh Kudus. Para murid Yesus telah menerima dan mengalami kuasa Roh Kudus. Pelayanan mereka diberkati. Mereka setia mengikut dan melayani Kristus sampai akhir hidup mereka. Cerita akhir dari para rasul atau 12 murid Yesus, hampir semua mati syahid (martir).
Keempat: Dalam ayat 10-11, dikisahkan bahwa para murid berdiri terpaku sambil menatap ke langit waktu Yesus naik ke surga. Memang, tidak dijelaskan apakah mereka menatap karena takjub, dan ingin naik bersama Yesus atau mereka kecewa dan sedih karena harus berpisah dengan guru mereka. Namun, mereka diingatkan bahwa Yesus akan datang kembali. Jadi, sementara menantikan kedatangan Yesus kembali, ternyata ada tugas yang para murid harus dijalani di dunia ini.
Kenaikan Tuhan Yesus bukanlah berarti Ia meninggalkan para murid dan pengikut-Nya. Ia berjanji akan datang kembali untuk mengenapi janji dan kemuliaan Allah. Namun, sambil menunggu waktunya tiba, Yesus mempercayakan dan menugaskan kepada kita untuk menjadi saksi-Nya bagi dunia ini. Itulah sebabnya C.S. Song seorang teolog dari Taiwan pernah berkata, “Jesus doesn’t need our defense but our witness.” (Yesus tidak membutuhkan pembelaan kita tetapi kesaksian kita). Mengapa Tuhan kita, tidak perlu dibela karena Ia tidak membutuhkannya.
Seringkali kita merasa tersinggung dan mau membela Yesus, ketika Ia diejek atau dipermalukan oleh manusia pada masa kini. Yesus tidak membutuhkan pembelaan kita. Ia sanggup membela diri-Nya. Dari kematian saja, Ia bisa bangkit kembali. Yang Yesus perlukan dari kita sebagai pengikut-Nya masa kini adalah kesaksian hidup kita. Apa dampak dari kuasa kebangkitan Yesus dalam hidup kita?. Perubahan positif apa yang terjadi dan nampak dalam hidup kita sejak kita menjadi pengikut-Nya? Manfaat apa yang dunia dapat rasakan dari kehadiran kita sebagai gereja?
Sdr-sdr, mungkin saat ini kehidupan dunia yang sedang kita jalani ini semakin kacau balau. Kejahatan, kekerasan dan ketidakadilan terjadi dimana-mana, termasuk juga di Belanda. Banyak orang bilang, sekarang di Eropa tidak aman lagi, tidak seperti dulu lagi. Minggu lalu, saya mengantar sepupu foto di Volendam. Di dalam foto studio, ternyata ada tulisan dalam bahasa Indonesia “Awas Copet” Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk tidak saja mengeluh dan menilai akan keadaan dan kehidupan dunia masa kini. Tetapi kita semua terpanggil untuk menjadi saksi-Nya di mana pun berada. Yesus ingin agar melalui hidup kita, orang-orang boleh mengenal dan mengalami kasih Allah lalu percaya pada Yesus.
Ini tentu bukan tugas yang mudah, tapi kita percaya Allah akan memperlengkapi kita dengan menjanjikan kedatangan-Nya melalui Roh Kudus, yang akan kita peringati kedatangan-Nya pada tanggal 28 mei yang akan datang pada hari Pentakosta. Mari kita hayati arti atau makna hari kenaikan Tuhan Yesus bukan sekedar sebagai hari libur untuk beristirahat tetapi juga mengingatkan kita akan tugas dan panggilan kita sebagai pengikut Kristus dan memotivasi kita untuk lebih giat lagi bersaksi dan melayani Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati kita.
AMIN